28 February, 2009

Tuangkan dalam Hal Positif; Curhatlah...

Kesal, gondok, sebel, marah, gak habis mengerti, apaaaa...lagi ini? Itulah rasa yang kadang dalam saat-saat tertentu kita alami. Memang ini suatu hal yang reaktif tapi manusiawi bukan...? Resapilah sendiri ketika keadaan sudah kendor, syaraf sudah tidak tegang, perut tidak dalam keadaan lapar, yakinlah bahwa rasa tidak terima sama perlakuan orang lain sedikit apapun juga pasti karena kontribusi kesalahan kita dan secara tidak langsung ataupun langsung demi kebaikan kita juga.

Curhat...itulah yang kita inginkan sesaat ketika sedang kesal, dengan harapan bisa mengurangi ketegangan syaraf kita dan juga berharap menstimulasi kesenangan hati yang mungkin akan muncul dari pihak eksternal (baca : lawan curhat). Tapi tidak semua orang bisa berlaku begini, mau menceritakan kekesalannya sama orang lain dan kesalahan atau "aib" nya diketahui orang lain, dan juga kadang malah bikin salah terima dari pihak ekstern tersebut jika terjadi kesalahan komunikasi di awalnya. Tapi gak bisa dibohongi dan ditutupi, setegar apapun profil orang tersebut "curhat" adalah kebutuhan batiniah yang tak terbantahkan jika terjepit hatinya.

Nah...apa solusi yang universal untuk keadaan ini? Cobalah untuk menulis...kawan!!! Curhatlah pada seseorang (sesuatu mungkin lebih tepatnya) yang bisa menerima keluh kesah kita, tanpa efek salah paham, tanpa resiko salah mengutarakan maksud cerita dan yang jelas tujuan kita untuk mengurangi beban di kepala kita tersalurkan. Sedikit atau banyak itu mah...relatif, toh namanya juga efek dari sisi reaktif perasaan manusiawi kita, esok pun juga akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu, masalahnya ini khan hanya bagaimana membuang cookies saja bukan membuang memory yang memerlukan reset secara keseluruhan. Emosi lebih dangkal dari luka hati...yang bisa tersimpan dalam bentuk dendam jika lawan kekesalan kita tak ada permintaan maaf atau yang lebih dalam lagi sesuai dengan kemauan hati kita.

Curhatlah...apapun bentuknya dalam konteks tulisan, atau mungkin yang lebih hebat lagi bisa bikin puisi curahan hati atau cerita-cerita pendek yang lucu. Gak ada maksud profit toh...bisa buat kita review ulang bagi evaluasi dan kesejukan hati kita di lain hari kelak. Syukur suatu saat nanti bisa menggali bakat terpendam seorang penulis humanis yang telah lama bertapa, bisa mencerahkan pemikiran banyak orang dan mengisi labirin evolusi peradaban manusia.

Masih pusing? Curhatkanlah...dalam hal yang lebih baik.

No comments: