15 October, 2009

Makro-ekonomi vs Mikro-ekonomi

Ada satu hal unik yang menggelitik benak saya dari bacaan hari ini, tentang korelasi makroekonomi dengan mikroekonomi atau bahkan pengertian kedua istilah itu sendiri yang baru termengerti oleh fikiran sederhana saya. Benarkah tingkat ekonomi global yang sedang berlangsung dan akan terus berputar entah menukik kedalam atau mencuat keatas ada hubungannya dengan tingkat kesejahteraan sebagian besar umat manusia di dunia itu sendiri, atau lebih tepatnya ada efeknya terhadap tingkat kesejahteraan finansial saya dan keluarga saya ? Apa iya jika nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terus menguat akan meningkat pula terhadap kekuatan finansial keluarga saya yang sehari-hari selalu bayar tukang sayur dengan rupiah ? Apa betul jika pelaku pasar modal percaya dengan susunan kabinet 2009 - 2014 mendatang dan transaksi IHSG di BEJ menunjukkan raport hijau kemudian serta merta tingkat kemiskinan di Indonesia turun signifikan ?

Saya kok rada pesimistis dengan hal itu. Apapun kejadian di luaran sana entah makroekonomi Indonesia sendiri, perusahaan IBM atau Microsoft yang bangkrut, Cina yang terus menggelontorkan produk murah mengguncang pasar merk Amerika bahkan Jepang dan Korea tak ada korelasinya sedikitpun dengan kelangsungan finansial saya. Apa yang terjadi dalam lingkup rumah ekonomi keluarga saya adalah mutlak dari keputusan yang diambil oleh keluarga saya, dengan pilihan dan kedisiplinan keluarga saya sendiri dalam mengelola input, output dan investasi rumah tangga saya pribadi, entah seperti apapun gelombang pasar di dunia yang sedang berkecamuk.

Inilah yang menurut saya pegertian mikroekonomi keluarga, setiap keluarga atau lebih lanjutnya setiap individu harus punya tingkat kedisiplinan dan kebijakan mikroekonomi spesifik sendiri untuk kelangsungan finansialnya sendiri. Jangan takut dengan kejadian di luar apapun itu namanya; inflasi, nilai tukar mata uang, gejolak politik negara, kebangkrutan perusahaan raksasa multinasional, isu krisis energi, global warming. Temukan kunci spesifik arah kebebasan finansial kita, terus asah dan kembangkan potensi diri. Tempatkan diri pada posisi yang benar-benar kita nikmati, sehingga hasil yang akan kita dapatkan lebih bermakna secara rohani dan lebih baik secara hitungan numerik. Cari, Terus Kembangkan, Tekun, Senyum dan Nikmatilah Prosesnya; Hasilnya kita evaluasi dengan bijak jika prosesnya sudah kita rasakan demikian menyenangkan.....